Memilih tanaman budidaya yang tepat
memang sangat berpengaruh pada hasil dan keuntungan yang akan didapat, namun
jika terlalu lama memilih tanaman yang tepat maka keuntungan yang diharap akan
terlewat karena musim, dan harga biasanya berkaitan, dimana musim yang kurang
mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat
musim baik dan banyak orang berbudidaya biasanya hargapun juga turun hal ini
sesuai dengan hukum ekonomi. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Petani tak
perlu tunggu musim atau rame- rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”,
dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak
stok dan menurunnya jumlah permintaan.
Kita tentukan saja pilihan kita kali
ini pada tanaman budidaya Jahe Merah. Tanaman ini tak terlalu sulit dalam
berbudidayanya. Cukup di sela-sela tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman
buah-buahan ), Media tanam bisa menggunakan Karung/Glangsing/Polybag yang telah
diisi Bokashi dan tanah dengan perbandingan 1: 3. Pengisian media tanam awalnya
hanya perlu diisi setinggi kira-kira 15 cm.
Sebagai pertimbangan nilai ekonomi
Polybag yang diisi 2 - 3 tunas bibit Jahe seharga Rp. 500,- dalam waktu 8 - 10 bulan bisa berkembang
menjadi 20 kg. (jika menggunakan cara konvensional, estimasi 1 rumpon hanya
kisaran 2 kg). Misalnya estimasi harga ± Rp 25.000 – Rp. 40.000, maka per polybag dapat
menghasilkan Rp. 500.000,- sampai Rp. 800.000,-. Jika Anda mempunyai 100
polybag saja maka estimasi Hasil kotor yang anda peroleh adalah Rp.
50.000.000,- sampai Rp. 80.000.000,- Sebuah keuntungan yang sangat fantastis bukan…???
Itulah potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan,
tentu dengan POLA HCS, bukan Pola Konvensional.
Dengan perawatan sangat sederhana
yakni pemupukan berkala dengan Bokashi dan SOT yang dikocorkan maupun
disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan pengocoran SOT hanya perlu dilakukan
2 minggu sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas
sampai Polybag terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan
Bokashi, maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 8 – 10 bulan.
Dan seandainya semua mau bergerak
memanfaatkan tanah kosong , di pot-pot, polybag, atau pekarangan kita yang
tersisa, meskipun tak begitu luas seperti program pemerintah ‘Apotik Hidup’
beberapa tahun lalu, maka kampung tempat kita tinggalpun akan mampu swasembada
Jahe, bahkan tak menutup kemungkinan menembus pasar dunia.
Bagaimana..Siap
Menerima Tantangan…???
Diskusi , sharing bisa ke : 085 635 695 99
sumber : jahehcs.blogspot.com